Cerita Kreativitas Masyarakat Gunungkidul Dalam 38 Karya Inovasi dan Penelitian Krenovamaskat 2023

ini adalah cerita ringkas tentang keunikan dan potensi inovatif karya dari para peserta yang berpartisipasi dalam membangun budaya riset dan teknologi di Gunungkidul.

Didik Handoko
15 min readJul 28, 2023
Diriku dan anggota tim 2 lainnya sedang menyimak paparan salah satu peserta

Penjurian krenovamaskat telah usai, menjadi tugas saya selanjutnya untuk menyelesaikan penilaian dan memberikan beberapa catatan terhadap karya inovasi dari para peserta, sebelum nanti dilaksanakan pleno. Tentang krenovamaskat sendiri sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya, yang dapat dilihat melalui tautan ini . Intinya krenovamaskat adalah sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Gunungkidul untuk menumbuhkembangkan budaya riset/ penelitian dan pengembangan teknologi, guna mendorong partisipasi masyarakat untuk kreatif dan menciptakan budaya berinovatif dalam membangun Gunungkidul.

Seperti yang sudah saya tuliskan pada postingan sebelumnya, saya bersama beberapa rekan juri Tim 2 mendapatkan jatah untuk memberikan penilaian karya seputar sains dan teknologi. Terdapat 40 judul karya seputar sains dan teknologi dari total 80 judul yang terkumpul. Namun terdapat 2 judul yang tidak kami nilai, karena peserta mengundurkan diri. Sehingga total karya yang kami nilai, selaku juri tim 2 adalah 38 judul. Seperti apa karya inovasi dan penelitian yang kami nilai? Berikut sedikit saya ceritakan gambaran umumnya.

1. Precision Farming: Pemanfaatan Drone Berbasis Kamera Multispektral Guna Pembuatan Prototype Sebagai Rekomendasi Pemupukan Tanaman di Gunungkidul

(Karya Khansa Hanun Afifah dan Bayu Pamungkas)

Inovasi ini berupa konsep penggunaan teknologi drone berbasis kamera multispektral untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemupukan tanaman pangan di Gunungkidul. Penggunaan drone membantu mengumpulkan data yang efisien tentang kandungan unsur hara tanah dan akumulasi hara pada tanaman, sehingga formulasi strategi rekomendasi pemupukan dapat ditentukan dengan lebih teliti dan efisien. Solusi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan pertanian yang lebih ramah lingkungan di Gunungkidul.

2. Alat Pembasmi Hama Wereng (APH-W)

(Karya Feri Hartanto)

Inovasi ini merupakan solusi kreatif untuk mengatasi masalah hama wereng tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Penggunaan alat berbasis tenaga surya dengan sistem sengatan listrik dan lampu warna biru untuk menarik wereng sehingga membuat wereng mati tersengat listrik atau terganggu dalam aktivitasnya. Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, alat ini dapat meningkatkan hasil panen dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, sambil menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Eksplorasi Sungai Bawah Tanah Sebagai Solusi Ketersediaan Air Bersih Masyarakat Gunungkidul

(Karya Budi Dwisetiyani, Kepala Bidang Research and Development Save Rescue Indonesia)

Penelitian ini menawarkan solusi yang menarik untuk mengatasi masalah kekeringan dan keterbatasan pasokan air bersih dengan melakukan eksplorasi sungai bawah tanah melalui gua-gua. Hasil penelitian menunjukkan potensi besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Salah satu gua yang dieksplorasi adalah Gua Jothak, yang terletak di Banyumeneng III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. Eksplorasi sungai bawah tanah melalui Gua Jothak memiliki potensi untuk menjadi solusi ketersediaan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul. Dengan pemahaman yang baik tentang gua-gua yang ada dan pemanfaatan yang berkelanjutan, upaya ini dapat membantu mengatasi masalah kekeringan.

4. Aplikasi Media Pembelajaran Ta‟aruf Berbasis Microsoft Powerpoint, Ispring Suite dan Website 2 Apk Builder

(Karya Lylys Nofyanty, S.Kom, Pengajar di SMK Muhammadiyah 1 Patuk)

Inovasi ini menghadirkan solusi yang menarik dalam pengembangan media pembelajaran ta’aruf yang menarik dan interaktif. Media pembelajaran yang berupa aplikasi android ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Powerpoint, Ispring Suite dan Website 2 Apk Builder, tanpa harus menguasai teknik pemrograman. Penggunaan aplikasi ini memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri dengan panduan yang lengkap dan dapat diakses secara offline. Pemanfaatan teknologi ini dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu meningkatkan pemahaman konsep pada siswa.

5. TANDUK RUSA (Pelayanan Penerbitan Dokumen Kependudukan Baru Pasca Nikah)

(Karya Ruspamilu Yulianta, SE dan Diyah Respita Rini, A.Md.Kom, ASN pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Gunungkidul)

Inovasi ini menunjukkan langkah maju dalam pelayanan penerbitan dokumen kependudukan baru pasca nikah di Gunungkidul. Integrasi proses penerbitan dokumen kependudukan baru pasca nikah ini memberikan kemudahan bagi pasangan pengantin dan mengurangi birokrasi yang rumit. Melalui inovasi pelayanan ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gunungkidul bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama meningkatkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan baru pasca nikah. Inovasi ini mengintegrasikan proses penerbitan dokumen kependudukan baru pasca nikah. Operator dari aplikasi ini adalah pegawai KUA dari seluruh Kapanewon (Kecamatan) di Gunungkidul, yang mendapatkan akses dari Dinas Kependudukan. Pasangan pengantin yang mendaftarkan pernikahannya di KUA, dapat sekaligus mendaftar untuk perubahan data kependudukan menjadi berstatus kawin. Sehingga setelah ijab qobul, pasangan pengantin akan mendapatkan Buku Nikah, Kartu Keluarga, dan KTP dengan status kawin.

6. Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIJAKI)

(Karya Margiyono S.T, Irene Larasati Dewi,S.T, Devi Fentri Astutu,S.T, Tri Jatmiko, S.T ASN pada Dinas Pekerjaaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul)

Aplikasi Sistem Informasi Jasa Konstruksi menunjukkan langkah menuju implementasi smart city di Gunungkidul. Inovasi ini dapat memfasilitasi kebutuhan dan kemudahan dalam pelaksanaan serta pengelolaan informasi Jasa Konstruksi di wilayah Gunungkidul. Selain itu, aplikasi ini juga bertujuan untuk mendukung pengawasan pekerjaan konstruksi agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Dengan penerapan teknologi informasi, sektor jasa konstruksi di Gunungkidul diharapkan dapat lebih maju dan terintegrasi.

7. Aplikasi Sistem Audit Konstruksi

(Karya Tri Nurcahya, ASN pada Inspektorat Daerah Gunungkidul)

Inovasi ini memberikan kemudahan bagi para auditor dalam melaksanakan tugas audit konstruksi. Aplikasi ini dapat diakses oleh setiap auditor dari berbagai tim audit dan juga oleh inspektur pembantu sebagai koordinator dari masing-masing tim audit. Dalam aplikasi ini, auditor dapat memilih jenis pekerjaan audit konstruksi yang akan dilakukan, seperti aspal, talud, corblok, jalan usaha tani, dan pekerjaan lainnya dari daftar yang tersedia. Auditor dapat melakukan input data yang berkaitan dengan keterangan obyek pemeriksaan, checklist kelengkapan dokumen administratif obyek pemeriksaan, dan hasil audit fisik sesuai dengan kategori dan standar yang ada dalam sistem. Aplikasi akan memproses data yang telah diinput sesuai dengan rancangan sistem perhitungan yang telah dibuat sebelumnya. Hasil analisis dari data yang telah terproses tersebut akan menunjukkan kesesuaian pekerjaan dengan standar yang digunakan. Auditor dapat mengunduh dokumen data terproses dalam bentuk digital yang berisi hasil dari analisis audit.

8. Gerakan Remaja Anti Anemia (Gen Mamamia) SMKN 3 Wonosari

(Karya Dr. Cahyaningsih dan David Andi Hartono pengajar di SMKN 3 Wonosari Gunungkidul)

Inovasi ini menunjukkan peran aktif sekolah dan pelajar dalam mengatasi masalah anemia. Gerakan ini memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya anemia dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelajar putri di sekolah. Melalui inovasi ini, sekolah melakukan skrining untuk mengidentifikasi siswa yang menderita anemia yang selanjutnya dilakukan tindakan medis dan konsultasi gizi yang tepat.

9. Heebox (Media Pembelajaran Olahraga)

(Karya Rochmat Fajarudin, S.Or, Pengajar di MTs N 4 Gunungkidul)

Inovasi media pembelajaran olahraga ini menunjukkan kreativitas guru dalam membantu siswa memahami dan mempraktikkan gerakan olahraga dengan lebih mudah. Heebox memberikan dukungan bagi pembelajaran PJOK di sekolah dan diharapkan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar olahraga. Heebox ini menggabungkan elemen dari harvard step test, alat ukur berat badan, dan tinggi badan. Heebox terbuat dari kayu dan memiliki banyak fungsi yang membantu guru dalam kegiatan pelajaran praktik PJOK.

10. Peningkatan Kinerja Pemeliharaan Alat Kesehatan melalui Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Alat Kesehatan (SIMON SILIH ALKES) di RSUD Wonosari

(Karya Ismono, S.Si.T, M.Kes, ASN pada RSUD Wonosari)

Inovasi ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan alat kesehatan di RSUD Wonosari. Aplikasi SIMON SILIH ALKES menyediakan berbagai menu penting, termasuk “early warning” untuk petugas elektromedik agar mereka dapat memantau dan melakukan inspeksi alat kesehatan sesuai jadwal dengan tepat waktu. Selain itu, petugas di Instalasi/Unit/Ruang/Klinik dapat dengan mudah melaporkan kerusakan alat kesehatan melalui menu Laporan Kerusakan, yang informasinya akan segera diterima oleh petugas administrator dan petugas elektromedik melalui aplikasi Telegram. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pemeliharaan alat kesehatan di RSUD Wonosari dapat berjalan lebih baik

11. LIDI BERKAH (Limbah Jadi Berkah) Sebagai Media Pembelajaran Berbasis EcoFriendly

(Karya Uswatun Khasanah, S.Pd., Pengajar di SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul)

Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran IPA/PIPAS di SMK dengan pendekatan Project Based Learning. Melalui aplikasi ini, siswa tidak hanya belajar tentang limbah, tetapi juga aktif terlibat dalam menyelesaikan permasalahan limbah di lingkungan sekitar. Aplikasi ini terdiri dari empat pilihan menu: tujuan, informasi, manfaat limbah, dan panduan menghasilkan produk bermanfaat dari limbah. Dengan LIDI BERKAH, siswa dapat mengelompokkan limbah berdasarkan jenis senyawa, wujud, dan sumbernya, serta menciptakan produk yang bernilai guna dari limbah yang ada di sekitar mereka.

12. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui Pengembangan Model Video Pembelajaran Passing Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan B SMK Negeri 2 Gedangsari

(Karya Ali Sapto Susilo, Pengajar di SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul)

Inovasi ini dikembangkan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan B. Inovasi berupa model pembelajaran dengan menggunakan video sebagai alat pembelajaran yang menarik dan efektif. Dengan pendekatan ini, siswa dapat lebih tertarik dan belajar lebih baik dalam bermain bola voli.

13. Modifikasi Tespen AC Menjadi Tes LED DC

(Karya Tri Ristanto, ST, Pengajar di SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul)

Inovasi ini mengubah tespen AC menjadi tes LED DC dengan menggunakan komponen elektronik sehingga tespen dapat menghasilkan efek cahaya dengan berbagai warna. Tujuannya adalah untuk memudahkan identifikasi jenis arus listrik yang digunakan, bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk masyarakat umum. Tespen ini dapat digunakan dalam praktik kelistrikan dan mesin dengan lebih mudah, serta memiliki potensi untuk mengurangi limbah elektronik dengan memanfaatkan tespen yang rusak atau tidak terpakai dengan memberikan nilai jual yang lebih tinggi setelah dimodifikasi.

14. Perpustakaan Whatsapp Stipa Pedia

(Karya Iftah Jati Nugroho, S.Pd., Pengajar di SMP Negeri 3 Patuk Gunungkidul)

Inovasi ini berupa Perpustakaan Whatsapp Stipa Pedia yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif penggunaan handphone di kalangan pelajar, serta mendorong kegiatan literasi modern dan meningkatkan minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat. Melalui aplikasi Whatsapp, siswa, guru, dan warga masyarakat dapat mengakses media dan bahan bacaan secara digital dari sekolah, rumah, atau tempat lainnya. Dengan menggabungkan handphone sebagai alat komunikasi modern dengan aplikasi Whatsapp sebagai media utama, Perpustakaan Whatsapp Stipa Pedia dapat menjadi rujukan sumber bacaan yang praktis dan mudah diakses.

15. Peran Si Bali HD Dalam Penghematan Air

(Karya Tasmiyati, ST, ASN pada RSUD Wonosari Gunungkidul)

Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan air dengan memanfaatkan air sisa hasil proses ROHD (Reverse Osmosis High-Density), yang sebelumnya terbuang sia-sia. Air tersebut kini digunakan untuk kegiatan pencucian di Instalasi Laundry dan juga untuk penyiraman tanaman. Dengan inovasi ini, RSUD Wonosari mendukung komitmen menjadi rumah sakit ramah lingkungan dan telah menerapkan berbagai program ramah lingkungan. Hasil dari inovasi ini menunjukkan efisiensi yang signifikan dalam penggunaan air, dengan 60% air yang sebelumnya terbuang kini dapat dimanfaatkan secara produktif.

16. DASI CEKLI (Kendalikan Hipertensi, Cegah Komplikasi)

(Karya Dwi Setyanto, SKM, ASN pada UPT Puskesmas Semin I Gunungkidul)

Inovasi ini dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Semin 1 Gunungkidul. Inovasi ini berfokus pada penanganan dan pencegahan penyakit hipertensi melalui kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Dalam kegiatan DASI CEKLI, dibentuk kelas khusus untuk pasien hipertensi, di mana dilakukan pertemuan setiap 1 bulan sekali dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, dan penyuluhan kesehatan. Selain itu, dilaksanakan juga aktivitas fisik khusus untuk penderita hipertensi dan pemberian makanan diet hipertensi. Inovasi ini bertujuan untuk mendorong penderita hipertensi untuk melakukan cek kesehatan dan minum obat secara rutin, serta mencegah terjadinya komplikasi ke penyakit lain dengan menerapkan pola hidup sehat.

17. HAMAOS 3 in 1: Inovasi Topi Dengan Tiga Fungsi

(Karya Kharisma Al Husnaini dan Natswa Rahmadani dari SMA N 1 Panggang Gunungkidul)

Inovasi berupa rancangan produk topi bucket yang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai topi, tas, dan sabuk, . Inovasi ini memadukan motif batik tulis tradisional dari kearifan lokal di lingkungan Kapanewon Panggang. Beberapa motif batik yang diangkat adalah daun jati beserta ungkurungnya, bunga bungur beserta daunnya, dan bunga tayuman beserta daunnya. Dengan menggunakan batik tulis pada produk ini, mereka ingin memperkenalkan kembali keindahan budaya tradisional dan meningkatkan nilai jual produk tersebut. Topi HAMAOS 3 in 1 menunjukkan bagaimana tradisi dan inovasi dapat bersinergi untuk menciptakan sesuatu yang unik dan bernilai.

18. SAFER (Sleep Alarm For Driver)

(Karya Dito Basuki dan Miftahul Nasyuha dari SMK Negeri 1 Tepus Gunungkidul)

SAFER adalah inovasi dalam bentuk perangkat yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi mengantuk atau kelelahan pada pengemudi. Perangkat ini berfungsi memberikan peringatan kepada pengemudi dengan cara memanfaatkan alarm yang berbunyi keras dan alat getar yang dipasang pada punggung pengemudi. Saat pengemudi menunjukkan tanda-tanda mengantuk atau kelelahan, SAFER akan memberikan sinyal yang kuat sehingga pengemudi dan penumpang dalam kendaraan sadar akan kondisi berbahaya tersebut. Alat ini juga memiliki fungsi tambahan yaitu dapat sebagai alat pijat dan juga charger smartphone.

19. Gunungkidul`s Story On The Pandan Sea

(Karya Ganapatih Naradatva Maulana dan Linda Nurhayati dari SMA Pembangunan 2 Karangmojo Gunungkidul)

Ini adalah inovasi produk fashion berupa tas jinjing menggunakan anyaman daun pandan laut, yang tumbuh di tepi pantai di Gunungkidul. Dengan menggunakan daun pandan laut sebagai bahan anyaman dan dipadukan gambar aplikasi tema kebudayaan Gunungkidul. Tas ini memiliki tujuan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas untuk mengenalkan kekayaan tradisi dan kesenian yang dimiliki oleh Gunungkidul.

20. Ekstrak Morinda Citrifolia L Sebagai Adsorben dan Alternatif Penjernih Minyak Jelantah Sebagai Antioksidan Pada Tubuh

(Karya Mutiara Rahmisya Amalia dan Frita Julia Saphira dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Inovasi berupa produk bernama EDURE ORIGINAL, yaitu buah mengkudu yang dihaluskan dan dicampur sereh lalu dikeringkan, yang digunakan sebagai penjernih minyak jelantah. Produk ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan kulit akibat oksidasi dan penuaan dini. Selain itu, produk ini juga membantu mengurangi bau tak sedap pada minyak jelantah.

21. Pembuatan Kebaya Kutu Baru dari kain Perca sebagai alternatif busana modern

(Karya Ameilia Alya Dwi Saputri dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Kebaya Kutu Baru merupakan inovasi produk fashion melalui pemanfaatan limbah kain yang dijadikan bahan dasar pembuatan produk yang menarik, efektif, dan efisien bagi semua konsumen. Produk Kebaya Kutu Baru yang dibuat memiliki tampilan yang unik dan menarik serta memiliki khas yang membedakan dari produk kebaya pada umumnya. Memiliki motif beragam serta tidak akan ditemukan motif yang sama karena terbuat dari kain sisa konveksi

22. Smart Trash

(Karya Nur Azizah, Putri Cahya Nabila, dan Raisa Hussein Ali dari SMK Muhammadiyah 1 Patuk Gunungkidul)

Smart Trash merupakan tempat sampah yang dimodifikasi dengan menggunakan motor servo dan sensor ultrasonik. Motor servo berfungsi untuk membuka tutup tempat sampah secara otomatis ketika ada objek di depannya. Sensor ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi objek tanpa adanya sentuhan langsung. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan tempat sampah dan membantu mengurangi sampah yang berserakan.

23. Smart Lamp

(Karya Irpan Soleh dan Rizky Nur Kholis dari SMK Muhammadiyah 1 Patuk Gunungkidul)

Smart Lamp adalah sebuah lampu tidur inovatif yang memiliki fitur khusus yang memungkinkan lampu hidup atau mati secara otomatis dengan suara tepukan. Kemampuan unik ini memberikan kenyamanan bagi pengguna karena tidak perlu bangun dari tempat tidur untuk mematikan lampu sebelum tidur. Dengan adanya fitur saklar otomatis ini, dapat dengan mudah mengatur lampu sesuai kebutuhan tanpa harus mencari atau menekan tombol saklar.

24. Automatic Fan

(Karya Febri Bakti Wardana dari SMK Muhammadiyah Patuk Gunungkidul)

Inovasi berupa kipas angin otomatis yang dirancang dengan tujuan untuk menghemat energi listrik dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Kipas ini memiliki fitur khusus yang memungkinkannya untuk hidup dan mati secara otomatis berdasarkan adanya orang di depannya. Inovasi ini menggunakan dua komponen utama, yaitu sensor jarak (Ultrasonik) yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan objek di depan kipas tanpa perlu menyentuh fisik, serta Arduino Uno yang bertindak sebagai pengendali. Arduino Uno akan mengatur kapan kipas harus dinyalakan dan dimatikan berdasarkan informasi yang diterima dari sensor jarak.

25. Sabun Batang Kasuger

(Karya Annaskia Citra Dara Wandira, Citra Nofita Sari, Jenti Puspasari, dan Pramulia Dwi Savitri dari SMK Kesehatan Wonosari)

Inovasi terbaru ini adalah sabun batang unik yang menggunakan bahan dasar biji kakao dan susu kambing etawa. Sabun ini menawarkan sejumlah manfaat menarik, termasuk sebagai antioksidan, antiseptik, dan mampu mencerahkan kulit. Dengan memanfaatkan potensi dari kakao dan susu kambing etawa dari Gunungkidul, inovasi ini memiliki peluang besar untuk menjadi produk kosmetik yang menarik.

26. Pemanfaatan Fermentasi Pupuk BCB (Brotowali Dan Cucian Beras) Sebagai Inovasi Pupuk Cair Pertumbuhan Tanaman dan Pengendali Hama

(Karya Triananda Nur Ramadani dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Inovasi berupa penggunaan limbah air rebusan brotowali dan cucian beras sebagai pupuk cair pertumbuhan tanaman dan pengendali hama. Dalam inovasi ini, limbah air rebusan brotowali dicampur dengan limbah air bekas cucian beras dan beberapa cairan lainnya untuk digunakan sebagai pupuk cair yang mengandung senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, serta sebagai pengendali hama pada tanaman padi dan tanaman hortikultura.

27. BAPEPOO (Ceiba Petandra Shampoo)

(Karya Aiska Zahra Putri, Diah Sekar Sukmadewi, Heni Suwarti, dan Kana Nur Rahmawati dari SMK Kesehatan Wonosari Gunungkidul)

Shampo BAPEPOO merupakan inovasi yang menggunakan daun randu sebagai bahan dasarnya. Disebutkan dalam proposal inovasi bahwa shampo dapat melembutkan rambut, mengurangi ketombe, dan mempercepat pertumbuhan rambut, shampo ini diharapkan memberikan manfaat yang signifikan bagi pengguna. Selain itu, inovasi ini juga bertujuan untuk mengubah persepsi tentang daun randu yang sering dianggap sebagai tanaman mengganggu dan hanya digunakan sebagai pakan ternak, menjadi produk kesehatan dan kecantikan yang berguna dan berharga bagi masyarakat.

28. Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Tas Obelt Sebagai Inovasi dan Alternatif Tas Multifungsi

(Karya Berliana Agustin dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Inovasi berupa penggunaan limbah kain perca dari pabrik garmen dan industri tekstil untuk membuat tas multifungsi yang dapat digunakan sebagai tas selempang, tas pinggang, dan ikat pinggang. Tas Obelt ini menggunakan motif kain perca batik walang khas daerah Gunungkidul, sehingga selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, juga dapat melestarikan budaya lokal. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kain perca dan menciptakan produk yang memiliki banyak manfaat dan potensi keberlanjutan sebagai alternatif tas modern.

29. ALTANSEMO Sebagai Inovasi Dan Alternatif Alat Pertanian Dari Pemanfaatan Berbagai Sumber Daya Di Daerah Gunungkidul

(Karya Amelia Sekar Ayu Permatasari dan Asni Oktavia Safitri dari SMK Negeri 1 Wonosari)

Inovasi berupa pengembangan alat pertanian semi otomatis bernama ALTANSEMO untuk membantu proses penanaman benih tanaman pertanian yang lebih efektif dan efisien. Alat ini dapat membantu petani di daerah Gunungkidul dalam mengolah lahan pertanian tanpa perlu menggunakan listrik atau mesin. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di pertanian daerah tersebut dan menjadi alternatif alat pertanian modern yang lebih murah dan praktis.

30. PORTABLE BALER Sebagai Inovasi Dan Alternatif Alat Pembuat Pakan Hay Yang Efisien Dan Lebih Portabel

(Karya Aulia Nurjanah dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Portable Baler adalah inovasi alat press hay yang portable. Alat ini memiliki fungsi untuk menghasilkan paket jerami atau pakan hay yang lebih padat, sehingga memudahkan para peternak ruminansia dalam skala kecil untuk menyimpan dan mengangkut pakan dengan lebih efisien. Keunggulan lainnya adalah alat ini tidak memerlukan listrik atau mesin, sehingga dapat digunakan dengan mudah dan biaya yang terjangkau. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para peternak, meningkatkan produktivitas, dan membantu mengatasi tantangan dalam pengelolaan pakan ternak.

31. GASEPO (Gerabah Self Watering Pot)

(Karya Bella Arista Nuraini, Bella Agustin Nugraheni, dan Ezra Adelisa dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

GASEPO adalah sebuah pot inovatif yang dibuat dari tanah liat dengan desain berbeda dari pot biasa. Inovasi ini bertujuan untuk mendukung gerakan hemat air, peningkatan ekonomi, dan pelestarian kearifan lokal. GASEPO memiliki sekat di bagian tengah pot sebagai pemisah antara tanah dan air, serta dilengkapi dengan tutup dan dua lubang, yaitu lubang tanaman dan lubang masuknya air ke penampungan. Dengan demikian, pot ini memungkinkan tanaman untuk mendapatkan sumber air secara otomatis, mengurangi kebutuhan untuk menyiram setiap hari, dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan pot plastik.

32. Akuaponik NatureLife

(Karya Amelia Damayanti dan Marita Kurniawati dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Akuaponik NatureLife adalah sebuah inovasi budidaya ikan dan tanaman yang memanfaatkan lahan terbatas dengan menggunakan barang bekas sebagai bahan pembuatannya. Sistem akuaponik ini menggunakan paralon bekas, kayu sisa mebel, dan sampah organik rumah tangga sebagai pakan ikan. Akuaponik NatureLife bertujuan untuk memanfaatkan lahan terbatas secara optimal, mengurangi limbah plastik, serta menciptakan peluang usaha baru dalam bidang desain dan perakitan akuaponik.

33. Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Candle Happiness

(Karya Abelia Novitasari dan Nindita Ratri Nor Vitriana dari SMK Negeri 1 Wonosari Gunungkidul)

Inovasi ini mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah dengan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang bernama “Candle Happiness.” Minyak jelantah yang seringkali dibuang begitu saja menjadi sumber bahan untuk lilin aromaterapi yang memiliki banyak manfaat. Candle Happiness dapat digunakan sebagai penerangan, dekorasi, dan aksesoris pada berbagai acara. Selain itu, lilin aromaterapi ini juga berfungsi sebagai media aromaterapi dan pengusir nyamuk.

34. J-ARMAYS: Inovasi Sabun Cair Berbahan Minyak Jelantah, Ekstrak Kulit Kacang Tanah, dan Ekstrak Tongkol Jagung

(Karya Fadli Ikhsan Nurfaiz, Aa Raihan Bintang Pratama, Fathiya Nur ‘Afifah dan Mutiara Putri Arifany dari MAN 1 Gunungkidul)

J-ARMAYS adalah inovasi produk sabun cair yang dibuat dari bahan-bahan alami, yaitu minyak jelantah, ekstrak kulit kacang tanah, dan ekstrak tongkol jagung. Sabun ini memiliki sifat antibakteri dan antioksidan karena kandungan alami dari bahan-bahan tersebut. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah dan menciptakan sabun yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan kulit.

35. JANGCRAFT: Kerajinan dari Limbah Biji Jati

(Karya Risti Ramadhani Syarah Dan Ailsa Alma Callista dari SMA N 1 Karangmojo Gunungkidul)

JANGCRAFT merupakan produk kerajinan berbahan dasar biji jati atau janggleng. Inovasi ini menghadirkan dua produk bernuansa rustic, yaitu “Lampu Tidur Multifungsi” dan “Rak Dinding.” Kedua produk ini memiliki nilai estetika tinggi dan memanfaatkan limbah biji jati yang seringkali tidak dimanfaatkan dengan optimal. Inovasi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk menghargai dan mendukung produk kerajinan lokal berbahan dasar potensi lokal yang ada.

36. OBTIS: Obat Tikus Alami dari Biji Durian, Umbi Gadung, dan Umbi Kulit Singkong

(Karya Nayla Awanda dan Lusiana Andhini dari SMAN 1 Semin Gunungkidul)

Obtis adalah inovasi obat tikus berbahan dasar biji durian, umbi gadung, dan kulit singkong. Bahan-bahan alami ini mengandung zat sianida dan senyawa lain yang efektif dalam mengendalikan tikus. Obtis diharapkan menjadi alternatif ramah lingkungan dalam mengatasi masalah tikus yang sering merugikan lingkungan dan pertanian.

37. MAGIC SOAP: Sabun Herbal dari Brotowali dan Lidah Buaya

(Karya Sintya Rahmatika dari SMA N 1 Semin Gunungkidul)

Magic Soap adalah sabun herbal dengan bahan dasar brotowali (Tinospora cordifolia) dan lidah buaya (Aloe vera). Kandungan antioksidan dan mineral dari kedua bahan tersebut bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kulit. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam shampo dan memberikan alternatif alami untuk perawatan kulit.

38. SHASICIPANGI: Shampo Sirih Cina dan Pandan Wangi

(Karya Putri Aura Early Dan Fenina Diana Putri dari SMA Negeri 1 Semin Gunungkidul)

Shasicipangi adalah inovasi produk berupa shampo alami yang mengandung bahan utama sirih cina (Peperomia pellucida) dan pandan wangi. Inovasi ini bertujuan untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia pada shampo dan memanfaatkan tumbuhan lokal dengan segudang manfaat bagi kulit dan kesehatan.

Kompetisi ini merupakan langkah nyata Pemerintah Gunungkidul dalam menumbuhkembangkan budaya riset dan pengembangan teknologi, untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam membangun Gunungkidul. Dalam rangkaian penilaian, kami menemukan sejumlah karya yang menginspirasi dan memiliki potensi besar dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. Setiap inovasi menunjukkan semangat dan dedikasi para peserta dalam menciptakan perubahan positif. Semoga karya-karya ini dapat menjadi pijakan bagi perkembangan lebih lanjut, dan berkontribusi positif dalam memajukan Gunungkidul menuju masa depan yang lebih baik.

--

--

Didik Handoko
Didik Handoko

Written by Didik Handoko

Bapak-bapak setengah mateng yang ingin berbagi cerita, pengalaman, pengetahuan, ide, dan wawasan tentang apapun yang dikerjakan atau dipikirkan

No responses yet